ZAT GIZI MIKRO :)
MINERAL MIKRO
Mineral mikro terdapat
dalam jumlah sangat kecil di dalam tubuh ,namun mempunyai peranann esensial
untuk kehidupan,kesehatan,dan reproduksi. Kandungan mineral mikro bahan makanan
sangat bergantung pada konsentrasi mineral mikro tanah asal bahan makanan
tersebut. Widya Karya Gizi
Nasional tahun 1998 telah menetapkan Angka Kecukupan Rata-rata Sehari untuk
mineral mikro besi(Fe),seng(Zn),iodium(I),dan selenium(Se). Di AS selain itu
ditetapkan juga angka antarbatas sementara yang dianggap aman dan cukup untuk
dikonsumsi bagi mineral mikro tembaga(Cu),mangan(Mn),fluor(F),Khrom(Cr),dan
molibden(Me). Sedangkan kebutuhan manusia akan mineral mikro arsen(As),
nikel(Ni),silikon(Si),dan baron(Bo) masih dalam penelitian.
a)
Besi(Fe)
Besi merupakan mineral mikro yang paling banyak terdapat
didalam tubuh manusia dan hewan yaitu sebanyak 3-5 gram didalam tubuh manusia
dewasa. Besi mempunyai beberapa fungsi esensial didalam tubuh :
Ø Sebagai
alat angkut oksigen dari paru-paru ke jaringan tubuh
Ø Sebagai
alat angkut elektron didalam sel
Ø Sebagai
bagian terpadu berbagai reaksi enzim didalam jaringan tubuh
Absorpsi, Transplantasi dan Penyimpanan Besi
Tubuh sangat efesien
dalam penggunaan besi. Sebelum di absorpsi, didalam lambung besi dibebaskan
dari ikatann organik,seperti protein.
Absorpsi terutama terjadi dibagian atas usus halus denagn bantuan alat
angkut protein khusus. Ada dua jenis alat angkut protein di dalam sel mukosa
usus halus yang membantu penyerapan besi, yaitu transferin dan feritin.
Besi dalam makanan
terdapat dalam bentuk besi-hem seperti terdapat dalam hemoglobin dan mioglobin
makanan hewani,dan besi non-hem dalam makanan nabati. Besi –hem diabsorpsi ke
dalam sel mukosa sebagai kompleks porfirin utuh. Agar dapat di absorpsi ,besi
non-hem didalam usus halus harus berada dalam bentuk terlarut. Taraf absorpsi
besi diatur oleh mukosa saluran cerna yang ditentukan oleh kebutuhan tubuh.
Faktor-faktor yang
Mempengaruhi Absorpsi Besi :
Ø Bentuk
Besidi dalam makanan berpengaruh terhadap penyerapan.
Ø Asam
Organik seperti vitamin C sangat membantu penyerapannya.
Ø Asam
Fitat dan faktor lain didalam serat serelia dan asam aksalat di dalam sayuran
menghambat penyerapan zt besi.
Tanin yang merupakan
polifenol dan terdapat di dalam teh,kopi dan beberapa jenis sayuran dan buah
juga menghambat absorpsi besi dengan cara mengikatnya.Klasium dosis tinggi
berupa suplemen menghambat absorpsi besi,namun mekanismenya belum diketahui
dengan pasti.Bayi dapat lebih banyak menyerap besi yang berasal dari ASI
daripada dari susu sapi.
Tingkat keasaman lambung
meningkatkan larut besi.Kekurangan asam klorida di dalam lambung atau pengguna
obat-obatan yang bersifat antasit menghalangi absorpsi besi.
Faktor intrinsik di
dalam lambung membantu penyerapan besi,di duga karena hem mempunyai struktur
yang sama dengan vit B12.
Kebutuhan tubuh akan
besi berpengaruh besar terhadap absorpsi besi.Bila tubuh kekurangan besi atau
kebutuhan meningkat pada masa pertumbuhan,absorpsi besi-non hem dapat meningkat
sampai sepuluh kali,sedangkan besi-hem dua kali.
FUNGSI BESI
Dalam keadaan terduksi
bvesi kehilangan dua elektron,oleh karena itu mempunyai dua sisa muatan
positif.Besi dalam bentuk dua ion bermuatan positif ini adalah bentuk
fero.Dalam keadaan teroksidasi,besi kehilangan tiga elektron,sehingga mempunyai
sisa tiga muatan positif yang dinamakan bentuk feri.Karena dapat berada dalam
dua bentuk ion ini,besi berperan dalam proses respirasi sel,yaitu sebagai
kofaktor bagi enzim-enzim yang terlibat di dalam reaksi oksidasi-reduksi.
Metabolisme energi. Di
dalam tiap sel, besi bekerja sama dengan rantai
protein-pengangkut-elektron,yang berperan dalam langkah-langkah akhir
metabolisme energi. Sebagian besar besi berada di dalam hemoglobin,yaitu
molekul protein mengandung besi dari sel darah merah dan mioglobin didalam
otot. Hemoglobin di dalam darah membawa oksigen dari paru-paru keseluruh tubuh
dan membawa kembali karbon dioksida dari seluruh sel ke paru-paru untuk
dikeluarkan dari tubuh. Mioglobin berperan sebagai resorvir oksigen;menerima,
menyimpan dan melepas oksigen didalam sel-sel otot. Sebanyak kurang lebih 80%
besi tubuh berada di dalam hemoglobin. Selebihnya terdapat di dalam mioglobin
dan protein lain yang mengandung besi. Menurunnya produktivitas kerja pada kekurangan besi disebabkan oleh 2 hal
yaitu :
a.
Berkurangnya enzim-enzim mengandung besi dan
besi sebagai kofaktor enzim-enzim yang terlibat dalam metabolisme energi
b.
Menurunnya hemoglobin darah akibatnya
metabolisme energi di dalam otot terganggu dan terjadi penurunan asam laktrat
yang menyebabkan rasa lelah.
Kemampuan belajar. Beberapa
bagian dari otak mempunyai beberapa kadar besi tinggi yang diperoleh
dari transport besi yang di pengaruhi
oleh reseptor transfering. Kadar besi dalam darah meningkat selama pertumbuhan
hingga remaja. Pada besi otak yang kurang pada masa pertumbuhan tidak dapat
diganti setelah dewasa. Defisiensi berpengaruh negatif terhadap fungsi otak,
terutama terhadap fungsi sistem neurotrans mitter(pengantar saraf).
Akibatnya , kepekaan
reseptor saraf dopamin berkurang yang dapat berakhir dengan hilangnya reseptor
tersebut. Daya konsentrasi,daya ingat dan kemampuan berlajar terganggu,ambang
batas rasa sakit meningkat,fungsi kelenjar tiroid dan kemampuan mengatur suhu
tubuh menurun.
Sistem kekebalan. Besi memegang peranan dalam tubuh. Respon
kekebalan sel oleh limfosit T tergantung karena berkurangnya sel-sel yang
kemungkinan disebabkan oleh sintesis DNA. Berkurangnya sintesis DNA disebabkan
oleh gangguan enzim reduktase ribunukleutida yang membutuhkan besi untuk dapat
berfungsi. Di samping itu sel darah putih yang menghancurkan bakteri tidak
dapat bekerja secara efektif dalam keadaan tubuh kekurangan gizi. Enzim yang
berperan dalam sistem kekebalan adalah nieloperokasidase yang juga terganggu
fungsinya pada defisiensi besi. Infeksi dengan cara memisahkan besi dari
mikroorganisme yang membutuhkannya untuk
perkembangbiakan.
Pelarut obat-obatan.
Obat-obatan tidak larut air oleh enzim mengandung besi dapat dilarutkan hingga
dapat dikeluarkan oleh tubuh.
Angka kecukupan gizi yang dianjurkan :
Ø Bayi : 3-5 mg
Ø Balita : 8-9 mg
Ø Anak
sekolah : 10 mg
Ø Remaja
laki-laki : 14-17 mg
Ø Remaja
perempuan : 14-25 mg
Ø Dewasa
laki-laki : 13 mg
Ø Dewasa
perempuan :14-26 mg
Ø Ibu
hamil : +20 mg
Ø Ibu
menyusui : +2 mg
Nilai
besi terhadap bahan makanan(mg/100gr)
Bahan makanan
|
Nilai Fe
|
Bahan makanan
|
Nilai Fe
|
Tempe,kacang,kedelai murni
Kacang kedelai kering
Kacang hijau
Kacang merah
Kelapa tua,daging
Udang segar
Hati sapi
Daging sapi
Telur bebek
Telur ayam
Ikan segar
Ayam
Gula kelapa
|
10,0
8,0
6,7
5,0
2,0
8,0
6,6
2,8
2,8
2,7
2,0
1,5
2,8
|
Biskuit
Jagung kuning,pipil lama
Roti putih
Beras setengah giling
Kentang
Daun kacana panjang
Bayam
Sawi
Daun katuk
Kangkung
Daun singkong
Pisang ambon
Keju
|
2,7
2,4
1,5
1,2
0,7
6,2
3,9
2,9
2,7
2,5
2,0
0,5
1,5
|
Akibat kekurangan besi
Defisiensi besi
merupakan defisiensi besi yang paling umum terdapat,baik di negara maju maupun
di negara yang sedang berkembang. Defisiensi besi terutama menyerang golongan
rentan seperti anak-anak, remaja, ibu hamil, dan menyusui serta pekerja
berpenghasilan rendah. Secara klasik defisiensi besi dikaitkan dengan anemia
defisiensi besi. Namun banyak bukti menunjukkan bahwa defisiensi besi
berpengaruh luas terhadap kualitas sumber daya manusia, yaitu terhadap
kemampuan belajar dan produktivitas kerja. Kehilangan besi dapat terjadi karena
konsumsi makanan yang kurang seimbang atau gangguan absorpsi besi. Selain itu
kekurangan besi dapat terjadi karena perdarahan akibat cacingan atau luka, dan
akibat penyaki-penyakit yang mengganggu absorpsi seperti penyakit gastro
instestinal.
Kekurangan besi terjadi
dalam 3 tahap:
1.
Terjadi bila simpanan besi berkurang dan
terlihat dari penurunan feritinin dalam plasma hingga 12 ug/L. Hal ini
dikompensasi dengan peningkatan absorpsi besi yang terlihat dari peningkatan
mengikat besi total. Pada tahap ini belum terlihat perubahan fungsional pada
tubuh.
2.
Terlihat dengan habisnya simpanan besi,
menurunnya jenuh transfarin hingga kurang dari 16% pada orang dewasa dan
meningkatkannya protoporfirin, yaitu bentuk pendahulu(rechursor) hem. Tahap ini
nilai hemoglobin dalam darah masih berada pada 95% nilai normal.Hal ini dapat
mengganggu metabolisme energi, sehinhha menyebabkan menurunnya kemampuan
bekerja.
3.
Terjadi anemia gizi, dimana kadar hemoglobin
total turun dibawah nilai normal. Anemia gizi berat ditandai oleh sel darah
merah yang kecil(mikrositisis) dan nilai
hemoglobin rendah (hipokromia). Oleh sebab itu anemia gizi besi dinamakan
anemia hipokromik mikrositik.
Kekurangan gizi pada umumya menyebabkan pucat,rasa
lelah,letih,pusing,kurang nafsu makan,menurunnya kebugaran tubuh,menurunnya
kemampuan kerja,menurunya kekebalan tubuh dan gangguan penyembuhan luka. Selain
itu kemampuan mengatur suhu tubuh menurun. Pada anak-anak kekurangnan besi
menimbulkan apatis, mudah tersinggung,menurunnya kemampuan untuk berkonsentrasi
dan belajar.
Anemia gizi
Anemia gizi disebabkan
oleh kekurangan zat gizi yang berperan dalam pembentukan hemoglobin, baik karena kekurangan konsumsi atau karena
gangguan absorpsi. Zat gizi yang bersangkutan adalah besi, proteiin, peridoksin
(vit.B6) yang berperan sebagai katalisator dalam sintesis hem di dalam molekul
hemoglobin,vit.C yang mempengaruhi absorpsi dan pelepasan besi dari transferin
ke dalam jaringan tubuh,dan vit.E
mempengaruhi stabilitas membran sel darah merah. Sebagaian anemia gizi adalah anemia gizi besi.penyebab
anemia gizi besi terutama karena makanan yang dimakan kurang mengandung besi,
terutama dalam bentuk besi-hem. Disamping itu pada wanita karena kehilangan
darah karena haid dan persalinan.
Cara mengevaluasi status besi
Indikator
paling umum digunakan untuk mengetahui kekurangan besi adalah pengukuran jumlah
dan ukuran sel darah meah dan nilai hemoglobin darah. Nilai hemoglobin yang
rendah menggambarkan kekurangan besi yang sudah lanjut dan mungkin disebabkan
oleh kekurangan protein atau vit.B6. Indikator paling peka adalah mengukur nilai feritin dalam
serum darah. Nilai ini menggambarkan persediaan besi di dalam tubuh. Nilai yang
rendah mengambarkan simpanan besi yang rendah. Protoporfitin adalah ikatan
pendahulu (precurser) hem, yaitu bagian dari hemoglobin yang mengandung besi.
Kenaikan nilai protoporfin di dalam sel darah merah menyatakan bahwa sintesis
hem berkurang karena kekurangan besi. Kenaikan jumlah transferin yang tidak
jenuh (protein alat transpor besi) yang terlihat dari kenaikan kemampuan
mengikat besi menunjukkan menurunnya simpanan besi di dalam tubuh. Nilai jenuh
transferin kurang dari 16 % menunukkan kurangnya persediaan besi di dalam
tubuh. Bila di samping nilai hemoglobin, dua dari ketiga indikator di atas
rendah dari normal, maka baru dikatakan bahwa seseorang menderita anemia kurang
besi.
Akibat Kelebihan Besi
Kelebihan
besi jarang terjadi karena makanan, tetapi dapat disebabkan oleh suplemen besi.
Gejalannya adlah rasa nek, muntah, diare, denyut jantung meningkat, sakit
kepala, menigau, dan pingsan.
Seng (Zn)
Bahwa seng esensial untuk kehidupan telah diketahui sejak
lebih dari seratus tahun yang lalu. Peranannya dalam pertumbuhan normal pada
hewan telah didemonstrasikan melakukan penelitian metabolisme seng pada
manusia. Tubuh mengandung 2-2,5
tersebar gr seng yang tersebar hampir disemua sel. Sebagian besar seng
berada di dalam hati, pankreas, ginjal, otot dan tulang. Jaringan yng banyak
mengandung seng adalah bagian-bagian mata, kelenjar prostat, spermatozoa,
kulit, rambut dan kuku. Di dalam cairan tubuh, seng terutama merupakan ion
intraseluler. Seng di dalam plasma hanya merupakan 0,1 % dari seluruh seng di dalam
tubuh yang mempunyai masa pergantian yang cepat.
Absorpsi dan Metabolisme
Absoepsi seng diatur oleh metalotionein yang disintesin
didalam sel dinding saluran cerna. Bila dikonsumsi seng tinggi,di dalam sel
dinding saluran cerna sebagian diubah menjadi metalotinein sebagai simpanan,
sehingga absorpsi berkurang. Metalotionein di dalam hati mengikat seng hingga
dibutuhkan oleh tubuh. Metalotionein diduga mempunyai peranan dalam mengatur
kandungan seng didalam cairan intraseluler.Distribusi seng antara cairan
ekstraseluler, jaringan dan organ dipengaruhi oleh keseimbangan hormon dan
situasi stres.Hati memegang peranan penting dalam redistribusi ini.
Faktor-faktor yang Mengatur Absorpsi Seng
Absorpsi seng dipengaruhi oleh status seng tubuh.Bila
lebih banyak seng dibutuhkan, lebih banyak pula jumlah seng yang diabsorpsi.
Begitu pula jenis makanan mempengaruhi absorpsi. Sebagian seng menggunakan alat
transportransfering, yang merupakan alat transpor besi.Bila perbandingan antara
besi dengan seng lebih dari 2 : 1, transfering yang tersedia untuk berkurang,
sehingga menghambat absorpsi seng.
Ekskresi Seng
Seng dikeluarkan tubuh melalui feses. Disamping itu seng
dikeluarkan melalui urin, dan jaringan tubuh yang dibuang, seperti jaringan
kulit, sel dinding usus, cairan haid dan mani.
Fungsi Seng
Seng memegang peranan esensial dalam banyak fungsi tubuh.
Sebagai bagian dari enzim atau sebagai kofaktor pada kegiatan lebih dari dua
ratus enzim, seng berperan dalam berbagai aspek metabolisme. Peranan penting
lain adalah sebagai bagian integral enzim DNA polimerase dan RNA polimerase
yang diperlukan dalam sintesis DNA dan RNA. Dengan demikian, seng berperan
dalam pembentukan kulit, metabolisme jaringan ikat dan penyembuhan luka. Seng
juga berperan dalam pengembangan fungsi reproduksi laki-laki dan pembentukan
sperma. Seng berperan dalam fungsi kekebalan, yaitu dalam fungsi sel –T dan
dalam pembentukan antibodi oleh sel-B. Seng tampaknya berperan dalam
metabolisme tulang, transpor oksigen, dan pemunahan radikal bebas, pembentukan
struktur dan fungsi membran serta proses penggumpalan darah.
Angka Kecukupan Seng yang Dianjurkan
Ø Bayi : 3-5 mg
Ø 1-9
tahun : 8-9 mg
Ø 10->
60 tahun : 15 mg (baik pria maupun
wanita)
Ø Ibu
hamil : + 5 mg
Ø Ibu
menyusui : + 10 mg
Sumber Seng
Sumber paling baik adalah sumber protein, hewani terutama
daging, hati, kerang dan telur. Serealia tumbuk dan kacang-kacangan juga
merupakan sumber yang baik, namun mempunyai kletersediaan biologik yang rendah.
Akibat Kekurangan Seng
Tanda-tanda kekurangan seng adalah gangguan pertumbuhan
dan kematangan seksual. Fungsi pencernaan terganggu karena gangguan fungsi
pankreas, gangguan pembentukan kilomikron dan kerusakan permukaan saluran
cerna.Kekurangan seng juga mengganggu fungsi kelenjar tiroid dan laju metabolisme,
gangguan nafsu makan, penurunan ketajaman indra rasa serta memperlambat
penyembuhan luka.
Akibat Kelebihan Seng
Kelebihan seng hingga 2-3 kali AKG menurunkan absorpsi
tembaga. Kelebihan sampai 10 kali AKG mempengaruhi metabolisme kolesterol, dan
tampaknya dapat memperce[pat timbulnya aterusklerosis. Dosis sebanyak 2 gram
atau lebih menyebabkan muntah, diare, demam, kelelahan yang sangat, anemia, dan
gangguan reproduksi. Suplemen seng bisa menyebabkan keracunan, begitupun
makanan yang asam dan disimpan didalam kaleng yang dilapisi seng.
Iodium ( I )
Iodium ada didalam tubuh dalam jumlah sangat sedikit
yaitu sebanyak kurang lebih0,00004 % dari berat badan atau 15-23 mg yang
digunakan untuk mensintesis hormon tiroksin, tetraiodotironin, dan triodotironin.
Hormon ini diperlukan untuk pertumbuhan normal, perkembangan fisik dan mental
hewan.
Fungsi Iodium
Fungsi utama hormon tiroksin triiodotironin dan
tetraiodotironin adlah mengatur pertumbuhan dan perkembangan. Hormon tiroid
mengontrol kecepatan pelepasan energi dari zat gizi yang menghasilkan energi.
Tiroksin dapat merangsang metabolisme sampai 30 %. Iodium berperan dalam
perubahan karotin menjadi bentuk aktif vitamin A, sintesis protein dan absorpsi
karbohidrat dari saluran cerna.
Angka Kecukupan Iodium yang Dianjurkan
Kebutuhan iodium sehari sekitar 1-2µg per kg berat badan
Ø Bayi : 50-70
µg
Ø Balita
dan anak sekolah : 70-120 µg
Ø Remaja
dan dewasa : 150 µg
Ø Ibu
hamil : +
25 µg
Ø Ibu
menyusui : + 50
µg
Sumber Iodium
Laut merupakan sumber utama iodium. Oleh karena itu
makanan laut berupa ikan, udang dan kerang serta ganggang laut merupakan sumber
iodium yang baik. Salah satu cara penanggulangan kekurangan iodium ialah
melalui fortifikasi garam dapur dengan iodium.
Akibat Kekurangan Iodium
Gejala
kekurangan iodium adalah malas dan lamban, kelenjar tiroid membesar, pada ibu
hamil dapat mengganggu pertumbuhan dan perkembangan janin, dan dalam keadaan
berat bayi lahir dalam keadaan cacat
mental yang permanen serta hambatan pertumbuhan yang dikenal sebagai
kretinisme. Kekurangan iodium pada anak-anak menyebabkan kemampuan belajar yang
rendah. Kekurangan iodium berupa gondok endemik merupakan salah satu masalah
gizi utama di indonesia yang terdapat secara merata di daerah pegunungan di
seluruh propinsi kecuali DKI jakarta.
Akibat Kelebihan Iodium
Suplemen iodiun dalam dosis terlalu tinggi dapat
menyebabkan kelenjar tiroid dalam keadaan berat dapat menutup jalan pernapasan
sehingga menimbulkan sesak napas.
Tembaga ( Cu )
Tembaga ada dalam tubuh sebanyak 50-120 mg.
Fungsi Tembaga
Fungsi utama tembaga didalam tubuh adalah sebagai
enzim.Enzim-enzim mengandung tembaga mempunyai berbagai macam peranan berkaitan
dengan reaksi yang menggunakan oksigen dan radikal oksigen.
Tembaga memegang peranan dalam mencegah anemia dengan
cara :
a.
Membantu absorpsi besi
b.
Merangsang sintesis hemoglobin
c.
Melepas simpanan besi dari feritil dalam hati
Tembaga berperan dalam pengikatan silang kolagen yang
diperlukan untuk menjaga kekuatannya.
Angka
Kecukupan Tembaga yang Dianjurkan
Amerika
serikat menetapkan jumlah tembaga yang aman untuk dikonsumsi adalah senanyak
1,5-3,0 mg sehari.
Sumber
Tembaga
Sumber
utama tembaga adalah tira, kerang, hati , ginjal, kacang-kacangan , unggas,
biji-bijian, serealia dan cokelat. Air juga mengandung tembaga dan jumlahnya
bergantung pada jenis pipa yang digunakan dan sumber air.
Akibat
Kekurangan Tembaga
Kekurangan
ini terjadi pada anak-anak, kekurangan protein dan menderita anemia kurang
besi, serta pada anak-anak yang mengalami diare. Kekurangan tembaga juga
terjadi pada bayi lahir prematur atau yang mendapat susu sapi, yang
mengkomposisi gizinya tidak disesuaikan. Kekurangan tembaga dapat mengganggu
pertumbuhan dan metabolisme, disamping itu terjadi demirelasasi tulang,
Akibat
Kelebihan Tembaga
Kelebihan
tembaga secara kronis menyebabkan penumpukan tembaga didalam hati yang dapat
menyebabkan nikrosis hati atau serosis hati. Konsumsi sebanyak 10-15 mg tembaga
sehari dapat menimbulkan muntah-muntah dan diare. Konsumsi dosis tinggi dapat
menyebabkan kematian.
Mangan
( Mn )
Tubuh
hanya mengandung 10-20 mg mangan yang terutama berada didalam tulang dan
kelenjar.
Fungsi
Mangan
Mangan
berperan sebagai konfaktor berbagai enzim yang membantu bermacam metabolisme.
Enzim-enzim lain berkaitan dengan mangan juga berperan dalam sisntesis uterus,
pembentukan jaringann ikat dan tulang serta pencegahan peroksidasi lipidal oleh
radial bebas akibat kekurangan mangan.
Akibat
Kekurangan Mangan
Kekurangan
mangan belom pernah terlihat pada manusia,
Kekurangan mangan sering terjadi kesamaan dengan kekurangan besi. Makanan
tinggi protein dapat melindungi tubuh dari kekurangan mangan.
Akibat
Kelebihan Mangan
Keracunan
karena kelebihan mangan terjadi karena lingkungan terkontaminasi oleh mangan.
Pekerja tambang mengisap mangan yang ada pada debu tambang untuk jangka waktu
lama, menunjukkan gejala kelainan otak disertai penampilan dan tingkah laku
normal yang menyerupai penyakit parkinson.
Krom
(Cr)
Krom pertama kali dihubungkan dengan kekurangan pada
manusia pada tahun 1966. Krom merupakan mineral esensial yang berperan dalam
metabolisme karbihidrat dan lipida. Seperti halnya besi, krom berada dalam
berbagai bentuk dengan jumlah muatan berbeda. Krom paling mudah di asorbsi dan
paling efektif bila berada dalam Cr+++. Absorpsi krom naik, bila konsumsi
rendah dan turun bila konsumsi tinggi.
Absorpsi dan Ekskresi Krom
Krom dalam bentuk Cr+++ diabsorpsi sebanyak 10% hingga
25%. Bentuk lain krom hanya diabsorpsi sebanyak 1%. Mekanisme absorpsi belum diketahui
dengan pasti. Absorpsi dibantu oleh asam-asam amino yang mencegah krom
mengendap dalam media alkali usus halus. Jumlah yang diabsorpsi tetap hingga
konsumsi sebanyak 49 ug, setelah itu ekskresi melalui urin meningkat. Ekskresi
melalui urin meningkat oleh konsumsi gula sederhana yang tinggi, aktifitas
fisik berat atau trauma fisik.
Seperti halnya besi, krom diangkut oleh transferin. Bila
tingkat kejenuhan transferin tinggi, krom dapat diangkut oleh albumin.
Fungsi Krom
Krom dibutuhkan dalam metabolisme karbihidrat
dan lipida. Krom bekerja sama dengan insulin dalam memudahkan masuknya glukosa
kedalam sel-sel, dengan dalam pelepasan energi. Dalam keadaan berat defisiensi
krom dapat menunjukkan sindroma mirip diabetes.krom diduga merupakan bagian
dari ikatan organik faktor toleransi glukosa (glucose tolerance factor) dengan
suplementasi krom
Angka Kecukupan Krom yang Dibutuhkan
Kekurangan krom karena makanan jarang terjad,
oleh karena itu AKG untuk krom belum ditentukan. Amerika serikat menetapkan
jumlah yang aman untuk dikonsumsi oleh orang dewasa adalah sebanyak 50-200 ug
sehari.
Sumber
Sumber krom terbaik adalah makanan nabati.
Kandungan krom dalam tanaman bergantung pada jenis tanaman, kandungan krom
tanah dan musim.
Akibat Kelebihan Krom
Kelebihan krom karena makanan belum pernah
ditemukan. Pekerja yang terkena limbah industri dan cat yang mengandung krom
tinggi dikaitkan dengan kejadian penyakit hati dan kanker paru-paru. Kromat
adalah bentuk krom dengan valensi 6.
Selenium (SE)
Jumlah selenium dalam tubuh sebanyak 3-30 mg,
bergantung pada kandungan selenium dalam tanah dan konsumsi makanan. Konsumsi
orang dewasa berkisar antara 20-30 ug,bergantung pada kandungan tanah.
Absorpsi dan Ekskresi Selenium
Selenium berada dalam makanan dalam bentuk
selenometionin dan selenosisten. Absorpsi selenium terjadi pada bagian atas
usus halus secara aktif. Selenium diangkut oleh albumin dan alfa-2 globulin.
Fungsi Selenium
Enzim glutation
perokside berperan sebagai katalisator dan pemecah peroksida yang terbentuk di
dalam tubuh menjadi ikatan yang bersifat toksik. Peroksida dapat berubah
menjadi radikal bebas yang dapat mengoksidasi asam lemak-tidak jwnuh yang ada
pada membran sel,sehingga merusak membran sel tersebut.
Berdasarkan fungsi
Setiap zat gizi memiliki fungsi yang spesifik. Masing-masing zat gizi
tidak dapat berdiri sendiri dalam membangun tubuh dan menjalankan proses
metabolisme. Namun zat gizi tersebut memiliki berbagai fungsi yang berbeda.
a. Zat
gizi sebagai sumber energi
Sebagai sumber energi zat gizi bermanfaat untuk menggerakkan tubuh dan
proses metabolisme di dalam tubuh. Zat gizi yang tergolong kepada zat yang berfungsi memberikan energi
adalah karbohidrat , lemak dan protein. Bahan pangan yang berfungsi sebagai
sumber energi antara lain : nasi, jagung, talas merupakan sumber karbohidrat;
margarine dan mentega merupakan sumber lemak; ikan, daging, telur dan
sebagainya merupakan sumber protein.
Ketiga zat gizi ini memberikan sumbangan energi bagi tubuh. Zat-zat gizi
tersebut merupakan penghasil energi yang dapat dimanfaatkan untuk gerak dan
aktifitas fisik serta aktifitas metabolisme di dalam tubuh. Namun penyumbang
energi terbesar dari ketiga unsur zat gizi tersebut adalah lemak.
b. Zat gizi untuk
pertumbuhan dan mempertahankan jaringan tubuh
Zat gizi ini memiliki fungsi sebgai pembentuk sel-sel pada jaringan
tubuh manusia. Jika kekurangan mengkonsumsi zat gizi ini maka pertumbuhan dan
perkembangan manusia akan terhambat. Selain itu zat gizi ini juga berfungsi
untuk menggantikan sel-sel tubuh yang rusak dan mempertahankan fungsi organ
tubuh. Zat gizi yang termasuk dalam kelompok ini adalah protein, lemak, mineral
dan vitamin. Namun zat gizi yang memiliki sumber dominan dalam proses
pertumbuhan adalah protein.
c. Zat gizi
sebagai pengatur/ regulasi proses di dalam tubuh
Proses metabolisme di dalam tubuh perlu pengaturan agar terjadi
keseimbangan. Untuk itu diperlukan sejumlah zat gizi untuk mengatur
berlangsungnya metabolisme di dalam tubuh.
Tubuh perlu keseimbangan, untuk itu proses metabolisme yang terjadi di
dalam tubuh perlu di atur dengan baik. Zat gizi yang berfungsi untuk mengatur proses metabolisme di dalam tubuh
adalah mineral, vitamin air dan protein. Namun yang memiliki fungsi utama
sebagia zat pengatur adalah mineral dan vitamin.
PENYAKIT
Mikrolitiasis
Alveolus Paru
Penyakit
yang jarang ditemui ini etiologinya belum diketahui. Seringkali mulainya selama
masa kanak-kanak,tetapi manifestasi klinisnya dapat terlambat sampai bebrapa
tahun kemudian. Mikrolitiasis alveolus paru ditandai dengan batu intra-alveolus
yang tersebar luas, dan membentuk pola khas pada roentgenogram. Sering kali
penyakit ini diketahui ketika mengambil roenrgenogram untuk penyakit yang tidak
ada kaitannya atau ketika gejala-gejala masih minimal. Diagnosis pasti
memerlukan biopsy paru.
Seringkali
insidens familial(50% keluarga) dan besarnya presentase(52[23%]dari 225
penderita yang dilaporkan) pada keturunan Turki dengan kuat memberi kesan dasar
genetic, setidak-tidaknya untuk beberapa penderita. Tidak ada kelainan
metabolic spesifik yang telah dikenali. Kalsium dan fosfor serum normal. Tidak
ada pengobatan yang tersedia, dan penderita akhirnya meninggal selama
pertengahan tahun-tahun masa dewasa karena kegagalan kardiorespirasi yang
progesif secara perlahan-lahan, seringkali ditumpangi infeksi cucian bronkopulmonal
tidak efektif. Setelah diagnosis
penderita, anggota keluarga lainnya harus diskrining dengan roentgenogram dada,
dan orang tua harus dinasehati bahwa
anak-anak yang akan dilahirkannya juga beresiko menderita penyakit ini. Anak
ini memerlukan pengobatan segera untuk infeksi pernapasan dan harus di nasehati
mengenai bahaya merokok dan pemajanan terhadap asap industri (pabrik).
Imunisasi terhadap campak dan pertusis harus diselesaikan dan diberi vaksin
influenza setiap tahun.