Nasi Jagung
Jagung
memiliki potensi besar sebagai alternatif makanan pokok selain beras.
Hal tersebut dikarenakan keterbatasan sumberdaya terutama lahan irigasi
yang menjadi permasalahan pada produksi beras,
relatif tidak terjadi pada jagung. Disisi lain secara kandungan gizi
jagung memiliki komposisi zat-zat makanan yang lebih komplet daripada
beras. Selain sebagai sumber utama karbohidrat, juga mengandung zat gizi
lain seperti: Energi (150,00kal), Protein (1,600g), Lemak (0,60g),
Karbohidrat (11,40g), Kalsium (2,00mg), Fosfor (47,00mg), Serat (0,40g),
Besi (0,30mg), Vit A (30,00 RE), Vit B1 (0.07mg), Vit B2 (0,04mg), Vit C
(3,00mg), Niacin (60mg), dengan kandungan karbohidrat 74,26 g per 100g
porsi edible menghasilkan total energi 365 Kcal (USDA, 2008) yang sangat
berpotensi sebagai alternatif makanan pokok.
Rasa
nasi jagung, serperti halnya nasi dari beras, dipengaruhi oleh kandungan
amilosa. Makin rendah kandungan amilosa, rasa nasi jagung
menjadi semakin pulen (Zuraida et al, 2001). Pati jagung normal
mengandung 74-76% amilopektin dan 24-26% amilosa. Dengan kadar amilosa
tersebut diharapkan nasi yang terbentuk dari beras jagung masih bersifat
pulen dan tidak keras saat dingin karena kadar amilosa yang tidak
terlalu tinggi.
Pembuatan
nasi jagung sangatlah sederhana, supaya empuk, jagung direndam semalam,
jika akan memasak tinggal dicampur dengan beras dan dikukus hingga
tanak. Nasi jagung biasanya dipadukan dengan lauk pauk telur petis,
daging tolotoh, kering kentang, pindang tongkol. Sedangkan untuk
sayurnya bisa ditambah dengan tumisan sayur.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar