ZAT GIZI MAKRO DAN GIZI MIKRO

Minggu, 29 Juni 2014

Berdasarkan kebutuhannya bagi tubuh, yat gizi dibagi kedalam dua bagian yaitu zat gizi makro dan zat gizi mikro. Sesuai judul pada posting kali ini saya akan membahas tentang zat gizi makro dan mikro. 

Terdiri dari apa sata zat gizi makro tersebut :) 

1. Karbohidrat.

A. Jenis-jenis karbohidrat

Karbohidrat merupakan komponen zat gizi yang tersusun oleh atom karbon, hidrogen, dan oksigen dengan rasio CnH2nOn. Karbohidrat dikelompokkan kedalam tiga kelompok besar yaitu:

1. Monosakarida.
Monosakarida (C6H12O6) merupakan gula paling sederhana dan terdiri dari molekul tunggal. Monosakarida tidak dapat di hidrolisasi menjadi bentuk yang lebih sederhana. Tata nama monosakarida tergantung dari gugus fungsional serta letak gugus hidroksil penyusunnya. Monosakarida yang mengandung satu gugus aldehida disebut aldosa (contoh glukosa), sedangkan monosakarida yang mengandung gugus keton disebut "ketosa"  (contoh fruktosa).

Berdasarkan jumlah atom karbon penyusunnya, monosakarida dapat dibagi lagi menjadi triosa (3karbon), tetrosa (4karbon), pentrosa (5 karbon), heksosa (6 karbon), dan heptosa (7 karbon). Diantara semua jenis monosakarida tersebut, heksosa yang memiliki 6 karbon merupakan monosakarida yang paling banyak ditemukan dan mempunyai peranan yang sangat besar dalam sistem pencernaan tubuh, terdiri dari glukosa, fruktosa, dan galaktosa.
Glukosa disebut juga "dekstrosa atau gula anggur" yang banyak terdapat dalam buah buahan, jagung manis, sirup jagung, dan madu. Glukosa merupakan produk utama dari hidrolisis karbohidrat kompleks dalam sistem pencernaan, dan merupakan bentuk gula yang biasanya ada dalam peredaran darah. Dalam sel, glukosa dioksidasi untuk menghasilkan energi. Glukosa dalam makanan merupakan bentuk gula yang paling mudah dimanfaatkan tubuh karena tidak memerlukan perombakan.

Fruktosa. Disebut juga dengan levulosa atau gula buah. Fruktosa banyak ditemukan pada makanan yang juga merupakan sumber glukosa dan sukrosa, yaitu madu dan buah-buahan. Fruktosa merupakan gula yang paling manis dibandingkan dengan jenis gula sederhana lainnya. Dalam kadar yang sama anda dapat membandingkan sendiri antara anggur manis dan larutan gula manakah yang lebih manis. Galaktosa. Merupakan gula yang tidak ditemukan dalam bentuk bebas di alam, tetapi harus dihidrolisasi terlebih dahulu dari disakarida laktosa (gula dalam susu).

2. Oligosakarida.
Merupakan polimer monosakarida, terdiri dari 2 sampai 10 monosakarida dan pada umumnya bersifat larut air. Oligosakarida dengan dua molekul monosakarida disebut disakarida, dengan tiga molekul disebut trisakarida, sedangkan dengan empat molekul disebut tetrasakarida. Ikatan antara dua molekul monosakarida dinamakan ikatan glikosidik. Ikatan ini terbentuk antara gugus hidroksil dari atom C no 1 (disebut juga karbon anomerik) pada monosakarida pertama dengan gugus hidroksil pada atom C (umumnya pada atom C no. 4) pada monosakarida berikutnya, dengan melepas 1 mol air.
Sebagaimana disampaikan sebelumnya, disakarida terdiri dari 2 jenis monosakarida. Contoh disakarida adalah:
  • Maltosa
  • Sukrosa, dan
  • Laktosa.
Salah satu sifat umum dari molekul disakarida adalah sifat pereduksi yang ditentukan dengan ada atau tidaknya gugus hidroksil (OH) bebas yang reaktif. Gugus hidroksil yang reaktif pada aldosa (seperti glukosa) terletak pada karbon nomor satu (anomerik), sedangkan pada ketosa (seperti fruktosa), gugus hidroksil yang reaktif terletak pada karbon nomor dua.

3. Polisakarida.
Serangkaian monosakarida yang membentuk polimer ikatan glikosidik rantai panjang akan membentuk molekul baru, yaitu polisakarida. Polisakarida dalam bahan makanan berfungsi sebagai penguat tekstur (selulosa, hemiselulosa, pektin, lignin), dan sebagai sumber energi (pati, dekstrin, glikogen, fruktan). 

Pati. Merupakan polisakarida utama yang terdapat pada tanaman, terutama pada tanaman yang merupakan pangan pokok seperti serelia dan umbi-umbian. Pati terdapat dalam dua bentuk yaitu amilosa dan amilopektin.

Glikogen. Merupakan bentuk simpanan karbohidrat utama pada jaringan hewan, terutama terdapat pada organ hati dan jaringan otot.
Dekstrin. Merupakan produk antara hidrolisis pati menjadi maltosa dan akhirnya menjadi glukosa. Dekstrin bersifat lebih mudah larut dan lebih manis dari pati biasa. Salah satu hasil proses degradasi pati adalah sirup jagung yang dibuat dari pati jagung dan biasa digunakan untuk meningkatkan viskositas pada proses pembuatan roti, bir, es krim atau buah-buahan dalam kaleng.
Selulosa. Merupakan komponen utama dinding sel pada tanaman. Seperti halnya pati, selulosa merupakan homopolisakarida glukosa, tetapi dengan ikatan glikosidik β-(1,4)-D-glukosa. 

Karbohidrat dalam makanan merupakan zat gizi yang cepat menyuplai energi sebagai bahan bakar untuk tubuh, terutama jika tubuh dalam keadaan lapar. Makanan yang merupakan sumber karbohidrat diantaranya adalah serealia, umbi-umbian, sayuran dan buah-buahan. Kita akan merasa bertenaga kembali saat setelah mengkonsumsi pangan sumber karbohidrat. 

B. Fungsi karbohidrat.

  1. Sumber energi.
  2. Pemberi rasa manis.
  3. Pengatur metabolisme lemak.
  4. Menghemat fungsi protein.
  5. Sumber energi utama bagi otak dan susunan syaraf pusat.
  6. Membantu mengeluarkan fases.
2. Protein.
Protein berasal dari kata Yunani Proteos  yang berarti "yang utama". Istilah ini pertama kali diperkenalkan oleh seorang ahli kimia asal Belanda Gerardus Mulder, yang berpendapat bahwa protein adalah zat yang paling penting dalam setiap organisme. Protein merupakan komponen penyusun tubuh terbesar kedua setelah air yaitu sebesar 17% susunan tubuh orang dewasa. Sementara itu air 63%, lemak 13% dan lainnya sebesar 1%. Protein memiliki peran penting sebagai komponen fungsional dan struktural pada semua sel tubuh. Enzim, zat pengangkut, matriks intraseluler, rambut, kuku jari merupakan komponen protein. Protein memiliki fungsi khas yang tidak dapat digantikan oleh zat gizi lain, yaitu sebagai zat pembangun dan pemelihara sel-sel jaringan tubuh.

1. Komponen Penyusun Protein
Protein terdiri atas rantai-rantai panjang asam amino, sebagaimana unsur organik lainnya, komponen penyusun protein terdiri atas unsur karbon (C), hidrogen (H), dan oksigen (O). Selain itu ciri khas komponen asam amino yang tidak dimiliki oleh unsur lemak ataupun karbohidrat adalah adanya unsur nitrogen (N) yang memberi kontribusi 16% terhadap berat protein. Beberapa asam amino juga mengandung Sulfur (S), zat besi (Fe), Cobalt (Co), dan Fosfor (P).

Asam amino merupakan kesatuan gugus yang mengandung satu gugus asam (Karboksil -COOH), satu gugus basa (Amino -NH2), satu gugus radikal (-R), serta satu atom hidrogen (-H). Gugus R merupakan unsur pembeda antar asam amino, yaitu membedakan dalam hal ukuran, bentuk, muatan dan aktivitas protein. 

Dalam membentuk protein, asam-asam amino berkaitan satu sama lain dengan ikatan peptida, yaitu ikatan C-O-N-H dengan melepaskan satu molekul air. Satu molekul protein dapat terdiri 12-18 asam amino. Terdapat kurang lebih 20 jenis asam amino, 10 diantaranya bersifat esensial.

2. Klasifikasi Protein
Protein dapat diklasifikasikan dalam berbagai bentuk, yaitu menurut kemampuan tubuh dalam menyintesis, struktur susunan molekul, kelarutan, keterikatan dengan senyawa lain, serta berdasarkan kelengkapan kandungan zat gizi.

a. Klasifikasi Protein Menurut Kemampuan Sintesis Tubuh
Berdasarkan kemampuan tubuh dalam mensintesis, asam amino terbagi ke dalam dua kelompok besar, yaitu esensial berarti tidak dapat disintesis tubuh dan harusa didapatkan dari makanan yang dikonsumsi, sedangkan non-esensial berarti dapat dibuat didalam tubuh dari pemecahan jaringan yang rusak dan dari kelebihan asam amino esensial. 
Tabel
Klasifikasi asam amino berdasarkan kemampuan disintesis tubuh dan singkatannya
No
Asam Amino Esensial
Singkatan
No
Asam Amino Non Esensial
Singkatan
1.
Arginin
Arg
1.
Alanin
Ala
2.
Fenilalanin
Phe
2.
Asparagin
Asn
3.
Histidin
His
3.
Asam Aspartat
Asp
4.
Isoleusin
Lie
4.
Asam Glutamat
Aglu
5.
Leusin
Leu
5.
Glisin
Gly
6.
Lisin
Lys
6.
Glutamin
Gln
7.
Metionin
Met
7.
Prolin
Pro
8.
Treonin
Tre
8.
Serin
Ser
9.
Triptifan
Trp
9.
Sistein
Cys
10.
Valin
Val
10.
Tirosin
Tyr

b. Klasifikasi Protein Berdasarkan Struktur Susunan Molekul
1) Protein Fibriler
Yaitu protein berbentuk serabut, bersifat sulit larut, memiliki kekuatan mekanis yang tinggi serta tahan terhadap enzim pencernaan. Protein ini terdapat dalam struktur tubuh seperti:
  • kolagen pada tulang rawan,
  • karatin pada rambut dan kuku,
  • miosin pada jaringan otot, serta
  • elastin dalam urat, otot, dan pembuluh darah.
2) Protein Globular
Yaitu protein yang berbentuk bola, bersifat mudah larut dan berubah akibat adanya garam, basa dan asam, serta mudah terdenaturasi. 
  • Albumin: bersifat larut dalam air, terkoagulasi oleh panas, terdapat dalam telur, serum, laktalbumin susu.
  • Globulin: tidak larut dalam air, tetapi larut dalam garam encer, terkoagulasi oleh panas, terdapat dalam otot, serum, kuning telur (ovoglobulin), serta kacang-kacangan (legumin)
  • Glutelin: larut dalam asam/basa encer, tidak larut dalam pelarut netral, glutenin gandum, orizein beras.
c. Klasifikasi Protein Berdasarkan Adanya Senyawa Lain (protein konyugasi)
  1. Nukleoprotein; Protein + asam nukleat (terdapat pada inti sel, kecambah)
  2. Glikoprotein; Protein + karbohidrat (terdapat pada kelenjar ludah, hati)
  3. Fosfoprotein; Protein + fosfat (terdapat pada lesitin, susu, kuning telur)
  4. Lopoprotein; Protein + lemak (terdapat pada serum darah, kuning telur, susu).
d. Klasifikasi Protein Berdasarkan Kualitas Gizi
  1. Protein lengkap
  2. Protein setengah lengkap
  3. Protein tak lengkap
3. Fungsi Protein
  1. Pertumbuhan dan pemeliharaan
  2. Berperan dalam berbagai sekresi tubuh
  3. Mengatur keseimbangan air
  4. Mengatur netralitasjaringan tubuh
  5. Membantu pembentukan antibody
  6. Berperan dalam transpor zat gizi
  7. Sumber energi
Pangan yang termasuk sumber protein adalah
  • Telur
  • Ikan
  • Daging (pangan hewani)
  • Kacang-kacangan / biji-bijian (pangan nabati)
3. Lemak
Lemak dikenal juga dengan istilah lipida, seperti halnya karbohidrat dan protein, lemak juga mengandung unsur karbon (C), hidrogen (H), dan oksigen (O), hanya saja pada lemak proporsi oksigen lebih kecil dibandingkan dengan kandungan karbon (C) dan hidrogen (H). Dalam proses metabolismenya, lemak memerlukan lebih banyak oksigen dan menghasilkan energi lebih banyak dari karbohidrat dan protein.

Lemak bersifat tidak larut dalam air, tetapi larut dalam pelarut organik seperti eter, benzena, dan kloroform. Secara umum istilah lemak lebih menunjukkan lemak dalam bentuk padat pada suhu kamar atau sekitar 23 derajat celcius, sedangkan lemak dalam bentuk cair dalam suhu kamar lebih umum dikenal sebagai minyak. Lemak bentuk padat banyak ditemukan pada sumber hewani, sedangkan lemak dalam bentuk cair/minyak banyak ditemukan pada sumber nabati.

1. Fungsi Lemak
  • Sumber energi
  • Pembawa vitamin larut lemak
  • Sumber asam lemak esensial
  • Sebagai pelindung bagian tubuh penting
  • Memberi rasa kenyang dan kelezatan pada makanan
  • Penghemat Protein
  • Memelihara suhu tubuh.
  •  
  • ZAT GIZI MIKRO :)
    MINERAL MIKRO
    Mineral mikro terdapat dalam jumlah sangat kecil di dalam tubuh ,namun mempunyai peranann esensial untuk kehidupan,kesehatan,dan reproduksi. Kandungan mineral mikro bahan makanan sangat bergantung pada konsentrasi mineral mikro tanah asal bahan makanan tersebut. Widya Karya Gizi Nasional tahun 1998 telah menetapkan Angka Kecukupan Rata-rata Sehari untuk mineral mikro besi(Fe),seng(Zn),iodium(I),dan selenium(Se). Di AS selain itu ditetapkan juga angka antarbatas sementara yang dianggap aman dan cukup untuk dikonsumsi bagi mineral mikro tembaga(Cu),mangan(Mn),fluor(F),Khrom(Cr),dan molibden(Me). Sedangkan kebutuhan manusia akan mineral mikro arsen(As), nikel(Ni),silikon(Si),dan baron(Bo) masih dalam penelitian.
    a)            Besi(Fe)
    Besi merupakan mineral mikro yang paling banyak terdapat didalam tubuh manusia dan hewan yaitu sebanyak 3-5 gram didalam tubuh manusia dewasa. Besi mempunyai beberapa fungsi esensial didalam tubuh :
    Ø    Sebagai alat angkut oksigen dari paru-paru ke jaringan tubuh
    Ø    Sebagai alat angkut elektron didalam sel
    Ø    Sebagai bagian terpadu berbagai reaksi enzim didalam jaringan tubuh
    Absorpsi, Transplantasi dan Penyimpanan Besi
    Tubuh sangat efesien dalam penggunaan besi. Sebelum di absorpsi, didalam lambung besi dibebaskan dari ikatann organik,seperti protein.  Absorpsi terutama terjadi dibagian atas usus halus denagn bantuan alat angkut protein khusus. Ada dua jenis alat angkut protein di dalam sel mukosa usus halus yang membantu penyerapan besi, yaitu transferin dan feritin.
    Besi dalam makanan terdapat dalam bentuk besi-hem seperti terdapat dalam hemoglobin dan mioglobin makanan hewani,dan besi non-hem dalam makanan nabati. Besi –hem diabsorpsi ke dalam sel mukosa sebagai kompleks porfirin utuh. Agar dapat di absorpsi ,besi non-hem didalam usus halus harus berada dalam bentuk terlarut. Taraf absorpsi besi diatur oleh mukosa saluran cerna yang ditentukan oleh kebutuhan tubuh.
    Faktor-faktor yang Mempengaruhi Absorpsi Besi :
    Ø    Bentuk Besidi dalam makanan berpengaruh terhadap penyerapan.
    Ø    Asam Organik seperti vitamin C sangat membantu penyerapannya.
    Ø Asam Fitat dan faktor lain didalam serat serelia dan asam aksalat di dalam sayuran menghambat penyerapan zt besi.
    Tanin yang merupakan polifenol dan terdapat di dalam teh,kopi dan beberapa jenis sayuran dan buah juga menghambat absorpsi besi dengan cara mengikatnya.Klasium dosis tinggi berupa suplemen menghambat absorpsi besi,namun mekanismenya belum diketahui dengan pasti.Bayi dapat lebih banyak menyerap besi yang berasal dari ASI daripada dari susu sapi.
    Tingkat keasaman lambung meningkatkan larut besi.Kekurangan asam klorida di dalam lambung atau pengguna obat-obatan yang bersifat antasit menghalangi absorpsi besi.
    Faktor intrinsik di dalam lambung membantu penyerapan besi,di duga karena hem mempunyai struktur yang sama dengan vit B12.
    Kebutuhan tubuh akan besi berpengaruh besar terhadap absorpsi besi.Bila tubuh kekurangan besi atau kebutuhan meningkat pada masa pertumbuhan,absorpsi besi-non hem dapat meningkat sampai sepuluh kali,sedangkan besi-hem dua kali.
    FUNGSI BESI
    Dalam keadaan terduksi bvesi kehilangan dua elektron,oleh karena itu mempunyai dua sisa muatan positif.Besi dalam bentuk dua ion bermuatan positif ini adalah bentuk fero.Dalam keadaan teroksidasi,besi kehilangan tiga elektron,sehingga mempunyai sisa tiga muatan positif yang dinamakan bentuk feri.Karena dapat berada dalam dua bentuk ion ini,besi berperan dalam proses respirasi sel,yaitu sebagai kofaktor bagi enzim-enzim yang terlibat di dalam reaksi oksidasi-reduksi.
    Metabolisme energi.  Di dalam tiap sel, besi bekerja sama dengan rantai protein-pengangkut-elektron,yang berperan dalam langkah-langkah akhir metabolisme energi. Sebagian besar besi berada di dalam hemoglobin,yaitu molekul protein mengandung besi dari sel darah merah dan mioglobin didalam otot. Hemoglobin di dalam darah membawa oksigen dari paru-paru keseluruh tubuh dan membawa kembali karbon dioksida dari seluruh sel ke paru-paru untuk dikeluarkan dari tubuh. Mioglobin berperan sebagai resorvir oksigen;menerima, menyimpan dan melepas oksigen didalam sel-sel otot. Sebanyak kurang lebih 80% besi tubuh berada di dalam hemoglobin. Selebihnya terdapat di dalam mioglobin dan protein lain yang mengandung besi. Menurunnya produktivitas kerja pada kekurangan besi disebabkan oleh 2 hal yaitu :
    a.            Berkurangnya enzim-enzim mengandung besi dan besi sebagai kofaktor enzim-enzim yang terlibat dalam metabolisme energi
    b.            Menurunnya hemoglobin darah akibatnya metabolisme energi di dalam otot terganggu dan terjadi penurunan asam laktrat yang menyebabkan rasa lelah.
    Kemampuan belajar. Beberapa  bagian dari otak mempunyai beberapa kadar besi tinggi yang diperoleh dari transport  besi yang di pengaruhi oleh reseptor transfering. Kadar besi dalam darah meningkat selama pertumbuhan hingga remaja. Pada besi otak yang kurang pada masa pertumbuhan tidak dapat diganti setelah dewasa. Defisiensi berpengaruh negatif terhadap fungsi otak, terutama terhadap fungsi sistem neurotrans mitter(pengantar saraf).
    Akibatnya , kepekaan reseptor saraf dopamin berkurang yang dapat berakhir dengan hilangnya reseptor tersebut. Daya konsentrasi,daya ingat dan kemampuan berlajar terganggu,ambang batas rasa sakit meningkat,fungsi kelenjar tiroid dan kemampuan mengatur suhu tubuh menurun.
    Sistem kekebalan. Besi memegang peranan dalam tubuh. Respon kekebalan sel oleh limfosit T tergantung karena berkurangnya sel-sel yang kemungkinan disebabkan oleh sintesis DNA. Berkurangnya sintesis DNA disebabkan oleh gangguan enzim reduktase ribunukleutida yang membutuhkan besi untuk dapat berfungsi. Di samping itu sel darah putih yang menghancurkan bakteri tidak dapat bekerja secara efektif dalam keadaan tubuh kekurangan gizi. Enzim yang berperan dalam sistem kekebalan adalah nieloperokasidase yang juga terganggu fungsinya pada defisiensi besi. Infeksi dengan cara memisahkan besi dari mikroorganisme yang membutuhkannya  untuk perkembangbiakan.
    Pelarut obat-obatan. Obat-obatan tidak larut air oleh enzim mengandung besi dapat dilarutkan hingga dapat dikeluarkan oleh tubuh.
     Angka kecukupan gizi yang dianjurkan :
    Ø    Bayi                             : 3-5 mg
    Ø    Balita                           : 8-9 mg
    Ø    Anak sekolah              : 10 mg
    Ø    Remaja laki-laki          : 14-17 mg
    Ø    Remaja perempuan    : 14-25 mg
    Ø    Dewasa laki-laki          : 13 mg
    Ø    Dewasa perempuan   :14-26 mg
    Ø    Ibu hamil                     : +20 mg
    Ø    Ibu menyusui              : +2 mg
    Nilai besi terhadap bahan makanan(mg/100gr)
    Bahan makanan
    Nilai Fe
    Bahan makanan
    Nilai Fe
    Tempe,kacang,kedelai murni
    Kacang kedelai kering
    Kacang hijau
    Kacang merah
    Kelapa tua,daging
    Udang segar
    Hati sapi
    Daging sapi
    Telur bebek
    Telur ayam
    Ikan segar
    Ayam
    Gula kelapa
    10,0
    8,0
    6,7
    5,0
    2,0
    8,0
    6,6
    2,8
    2,8
    2,7
    2,0
    1,5
    2,8
    Biskuit
    Jagung kuning,pipil lama
    Roti putih
    Beras setengah giling
    Kentang
    Daun kacana panjang
    Bayam
    Sawi
    Daun katuk
    Kangkung
    Daun singkong
    Pisang ambon
    Keju
    2,7
    2,4
    1,5
    1,2
    0,7
    6,2
    3,9
    2,9
    2,7
    2,5
    2,0
    0,5
    1,5
    Akibat kekurangan besi
    Defisiensi besi merupakan defisiensi besi yang paling umum terdapat,baik di negara maju maupun di negara yang sedang berkembang. Defisiensi besi terutama menyerang golongan rentan seperti anak-anak, remaja, ibu hamil, dan menyusui serta pekerja berpenghasilan rendah. Secara klasik defisiensi besi dikaitkan dengan anemia defisiensi besi. Namun banyak bukti menunjukkan bahwa defisiensi besi berpengaruh luas terhadap kualitas sumber daya manusia, yaitu terhadap kemampuan belajar dan produktivitas kerja. Kehilangan besi dapat terjadi karena konsumsi makanan yang kurang seimbang atau gangguan absorpsi besi. Selain itu kekurangan besi dapat terjadi karena perdarahan akibat cacingan atau luka, dan akibat penyaki-penyakit yang mengganggu absorpsi seperti penyakit gastro instestinal.
    Kekurangan besi terjadi dalam 3 tahap:
    1.            Terjadi bila simpanan besi berkurang dan terlihat dari penurunan feritinin dalam plasma hingga 12 ug/L. Hal ini dikompensasi dengan peningkatan absorpsi besi yang terlihat dari peningkatan mengikat besi total. Pada tahap ini belum terlihat perubahan fungsional pada tubuh.
    2.            Terlihat dengan habisnya simpanan besi, menurunnya jenuh transfarin hingga kurang dari 16% pada orang dewasa dan meningkatkannya protoporfirin, yaitu bentuk pendahulu(rechursor) hem. Tahap ini nilai hemoglobin dalam darah masih berada pada 95% nilai normal.Hal ini dapat mengganggu metabolisme energi, sehinhha menyebabkan menurunnya kemampuan bekerja.
    3.            Terjadi anemia gizi, dimana kadar hemoglobin total turun dibawah nilai normal. Anemia gizi berat ditandai oleh sel darah merah yang kecil(mikrositisis)  dan nilai hemoglobin rendah (hipokromia). Oleh sebab itu anemia gizi besi dinamakan anemia hipokromik mikrositik.
    Kekurangan gizi pada umumya menyebabkan pucat,rasa lelah,letih,pusing,kurang nafsu makan,menurunnya kebugaran tubuh,menurunnya kemampuan kerja,menurunya kekebalan tubuh dan gangguan penyembuhan luka. Selain itu kemampuan mengatur suhu tubuh menurun. Pada anak-anak kekurangnan besi menimbulkan apatis, mudah tersinggung,menurunnya kemampuan untuk berkonsentrasi dan belajar.
    Anemia gizi
    Anemia gizi disebabkan oleh kekurangan zat gizi yang berperan dalam pembentukan hemoglobin,  baik karena kekurangan konsumsi atau karena gangguan absorpsi. Zat gizi yang bersangkutan adalah besi, proteiin, peridoksin (vit.B6) yang berperan sebagai katalisator dalam sintesis hem di dalam molekul hemoglobin,vit.C yang mempengaruhi absorpsi dan pelepasan besi dari transferin ke dalam jaringan tubuh,dan vit.E  mempengaruhi stabilitas membran sel darah merah. Sebagaian anemia gizi adalah anemia gizi besi.penyebab anemia gizi besi terutama karena makanan yang dimakan kurang mengandung besi, terutama dalam bentuk besi-hem. Disamping itu pada wanita karena kehilangan darah karena haid dan persalinan.
    Cara mengevaluasi status besi
    Indikator paling umum digunakan untuk mengetahui kekurangan besi adalah pengukuran jumlah dan ukuran sel darah meah dan nilai hemoglobin darah. Nilai hemoglobin yang rendah menggambarkan kekurangan besi yang sudah lanjut dan mungkin disebabkan oleh kekurangan protein atau vit.B6. Indikator paling peka adalah mengukur nilai feritin dalam serum darah. Nilai ini menggambarkan persediaan besi di dalam tubuh. Nilai yang rendah mengambarkan simpanan besi yang rendah. Protoporfitin adalah ikatan pendahulu (precurser) hem, yaitu bagian dari hemoglobin yang mengandung besi. Kenaikan nilai protoporfin di dalam sel darah merah menyatakan bahwa sintesis hem berkurang karena kekurangan besi. Kenaikan jumlah transferin yang tidak jenuh (protein alat transpor besi) yang terlihat dari kenaikan kemampuan mengikat besi menunjukkan menurunnya simpanan besi di dalam tubuh. Nilai jenuh transferin kurang dari 16 % menunukkan kurangnya persediaan besi di dalam tubuh. Bila di samping nilai hemoglobin, dua dari ketiga indikator di atas rendah dari normal, maka baru dikatakan bahwa seseorang menderita anemia kurang besi.
    Akibat Kelebihan Besi
    Kelebihan besi jarang terjadi karena makanan, tetapi dapat disebabkan oleh suplemen besi. Gejalannya adlah rasa nek, muntah, diare, denyut jantung meningkat, sakit kepala, menigau, dan pingsan.
    Seng (Zn)
    Bahwa seng esensial untuk kehidupan telah diketahui sejak lebih dari seratus tahun yang lalu. Peranannya dalam pertumbuhan normal pada hewan telah didemonstrasikan melakukan penelitian metabolisme seng pada manusia. Tubuh mengandung 2-2,5  tersebar gr seng yang tersebar hampir disemua sel. Sebagian besar seng berada di dalam hati, pankreas, ginjal, otot dan tulang. Jaringan yng banyak mengandung seng adalah bagian-bagian mata, kelenjar prostat, spermatozoa, kulit, rambut dan kuku. Di dalam cairan tubuh, seng terutama merupakan ion intraseluler. Seng di dalam plasma hanya merupakan 0,1 % dari seluruh seng di dalam tubuh yang mempunyai masa pergantian yang cepat.
    Absorpsi dan Metabolisme
    Absoepsi seng diatur oleh metalotionein yang disintesin didalam sel dinding saluran cerna. Bila dikonsumsi seng tinggi,di dalam sel dinding saluran cerna sebagian diubah menjadi metalotinein sebagai simpanan, sehingga absorpsi berkurang. Metalotionein di dalam hati mengikat seng hingga dibutuhkan oleh tubuh. Metalotionein diduga mempunyai peranan dalam mengatur kandungan seng didalam cairan intraseluler.Distribusi seng antara cairan ekstraseluler, jaringan dan organ dipengaruhi oleh keseimbangan hormon dan situasi stres.Hati memegang peranan penting dalam redistribusi ini.
    Faktor-faktor yang Mengatur Absorpsi Seng
    Absorpsi seng dipengaruhi oleh status seng tubuh.Bila lebih banyak seng dibutuhkan, lebih banyak pula jumlah seng yang diabsorpsi. Begitu pula jenis makanan mempengaruhi absorpsi. Sebagian seng menggunakan alat transportransfering, yang merupakan alat transpor besi.Bila perbandingan antara besi dengan seng lebih dari 2 : 1, transfering yang tersedia untuk berkurang, sehingga menghambat absorpsi seng.
    Ekskresi Seng
    Seng dikeluarkan tubuh melalui feses. Disamping itu seng dikeluarkan melalui urin, dan jaringan tubuh yang dibuang, seperti jaringan kulit, sel dinding usus, cairan haid dan mani.
    Fungsi Seng
    Seng memegang peranan esensial dalam banyak fungsi tubuh. Sebagai bagian dari enzim atau sebagai kofaktor pada kegiatan lebih dari dua ratus enzim, seng berperan dalam berbagai aspek metabolisme. Peranan penting lain adalah sebagai bagian integral enzim DNA polimerase dan RNA polimerase yang diperlukan dalam sintesis DNA dan RNA. Dengan demikian, seng berperan dalam pembentukan kulit, metabolisme jaringan ikat dan penyembuhan luka. Seng juga berperan dalam pengembangan fungsi reproduksi laki-laki dan pembentukan sperma. Seng berperan dalam fungsi kekebalan, yaitu dalam fungsi sel –T dan dalam pembentukan antibodi oleh sel-B. Seng tampaknya berperan dalam metabolisme tulang, transpor oksigen, dan pemunahan radikal bebas, pembentukan struktur dan fungsi membran serta proses penggumpalan darah.
    Angka Kecukupan Seng yang Dianjurkan
    Ø    Bayi                 : 3-5 mg
    Ø    1-9 tahun         : 8-9 mg
    Ø    10-> 60 tahun  : 15 mg (baik pria maupun wanita)
    Ø    Ibu hamil         : + 5 mg
    Ø    Ibu menyusui  : + 10 mg
    Sumber Seng
    Sumber paling baik adalah sumber protein, hewani terutama daging, hati, kerang dan telur. Serealia tumbuk dan kacang-kacangan juga merupakan sumber yang baik, namun mempunyai kletersediaan biologik yang rendah.
    Akibat Kekurangan Seng
    Tanda-tanda kekurangan seng adalah gangguan pertumbuhan dan kematangan seksual. Fungsi pencernaan terganggu karena gangguan fungsi pankreas, gangguan pembentukan kilomikron dan kerusakan permukaan saluran cerna.Kekurangan seng juga mengganggu fungsi kelenjar tiroid dan laju metabolisme, gangguan nafsu makan, penurunan ketajaman indra rasa serta memperlambat penyembuhan luka.
    Akibat Kelebihan Seng
    Kelebihan seng hingga 2-3 kali AKG menurunkan absorpsi tembaga. Kelebihan sampai 10 kali AKG mempengaruhi metabolisme kolesterol, dan tampaknya dapat memperce[pat timbulnya aterusklerosis. Dosis sebanyak 2 gram atau lebih menyebabkan muntah, diare, demam, kelelahan yang sangat, anemia, dan gangguan reproduksi. Suplemen seng bisa menyebabkan keracunan, begitupun makanan yang asam dan disimpan didalam kaleng yang dilapisi seng.
    Iodium ( I )
    Iodium ada didalam tubuh dalam jumlah sangat sedikit yaitu sebanyak kurang lebih0,00004 % dari berat badan atau 15-23 mg yang digunakan untuk mensintesis hormon tiroksin, tetraiodotironin, dan triodotironin. Hormon ini diperlukan untuk pertumbuhan normal, perkembangan fisik dan mental hewan.
    Fungsi Iodium
    Fungsi utama hormon tiroksin triiodotironin dan tetraiodotironin adlah mengatur pertumbuhan dan perkembangan. Hormon tiroid mengontrol kecepatan pelepasan energi dari zat gizi yang menghasilkan energi. Tiroksin dapat merangsang metabolisme sampai 30 %. Iodium berperan dalam perubahan karotin menjadi bentuk aktif vitamin A, sintesis protein dan absorpsi karbohidrat dari saluran cerna.
    Angka Kecukupan Iodium yang Dianjurkan
    Kebutuhan iodium sehari sekitar 1-2µg per kg berat badan
    Ø    Bayi                                         : 50-70 µg
    Ø    Balita dan anak sekolah          : 70-120 µg
    Ø    Remaja dan dewasa               : 150 µg
    Ø    Ibu hamil                                 : + 25 µg
    Ø    Ibu menyusui                          : + 50 µg
    Sumber Iodium
     Laut merupakan sumber utama iodium. Oleh karena itu makanan laut berupa ikan, udang dan kerang serta ganggang laut merupakan sumber iodium yang baik. Salah satu cara penanggulangan kekurangan iodium ialah melalui fortifikasi garam dapur dengan iodium.
    Akibat Kekurangan Iodium
    Gejala kekurangan iodium adalah malas dan lamban, kelenjar tiroid membesar, pada ibu hamil dapat mengganggu pertumbuhan dan perkembangan janin, dan dalam keadaan berat bayi lahir  dalam keadaan cacat mental yang permanen serta hambatan pertumbuhan yang dikenal sebagai kretinisme. Kekurangan iodium pada anak-anak menyebabkan kemampuan belajar yang rendah. Kekurangan iodium berupa gondok endemik merupakan salah satu masalah gizi utama di indonesia yang terdapat secara merata di daerah pegunungan di seluruh propinsi kecuali DKI jakarta.
    Akibat Kelebihan Iodium
    Suplemen iodiun dalam dosis terlalu tinggi dapat menyebabkan kelenjar tiroid dalam keadaan berat dapat menutup jalan pernapasan sehingga menimbulkan sesak napas.
    Tembaga ( Cu )
    Tembaga ada dalam tubuh sebanyak 50-120 mg.
    Fungsi Tembaga
    Fungsi utama tembaga didalam tubuh adalah sebagai enzim.Enzim-enzim mengandung tembaga mempunyai berbagai macam peranan berkaitan dengan reaksi yang menggunakan oksigen dan radikal oksigen.
                Tembaga memegang peranan dalam mencegah anemia dengan cara :
    a.            Membantu absorpsi besi
    b.            Merangsang sintesis hemoglobin
    c.            Melepas simpanan besi dari feritil dalam hati
    Tembaga berperan dalam pengikatan silang kolagen yang diperlukan untuk menjaga kekuatannya.
    Angka Kecukupan Tembaga yang Dianjurkan
    Amerika serikat menetapkan jumlah tembaga yang aman untuk dikonsumsi adalah senanyak 1,5-3,0 mg sehari.
    Sumber Tembaga
    Sumber utama tembaga adalah tira, kerang, hati , ginjal, kacang-kacangan , unggas, biji-bijian, serealia dan cokelat. Air juga mengandung tembaga dan jumlahnya bergantung pada jenis pipa yang digunakan dan sumber air.
    Akibat Kekurangan Tembaga
    Kekurangan ini terjadi pada anak-anak, kekurangan protein dan menderita anemia kurang besi, serta pada anak-anak yang mengalami diare. Kekurangan tembaga juga terjadi pada bayi lahir prematur atau yang mendapat susu sapi, yang mengkomposisi gizinya tidak disesuaikan. Kekurangan tembaga dapat mengganggu pertumbuhan dan metabolisme, disamping itu terjadi demirelasasi tulang,
    Akibat Kelebihan Tembaga
    Kelebihan tembaga secara kronis menyebabkan penumpukan tembaga didalam hati yang dapat menyebabkan nikrosis hati atau serosis hati. Konsumsi sebanyak 10-15 mg tembaga sehari dapat menimbulkan muntah-muntah dan diare. Konsumsi dosis tinggi dapat menyebabkan kematian.
    Mangan ( Mn )
    Tubuh hanya mengandung 10-20 mg mangan yang terutama berada didalam tulang dan kelenjar.
    Fungsi Mangan
    Mangan berperan sebagai konfaktor berbagai enzim yang membantu bermacam metabolisme. Enzim-enzim lain berkaitan dengan mangan juga berperan dalam sisntesis uterus, pembentukan jaringann ikat dan tulang serta pencegahan peroksidasi lipidal oleh radial bebas akibat kekurangan mangan.
    Akibat Kekurangan Mangan
    Kekurangan mangan belom pernah terlihat pada  manusia, Kekurangan mangan sering terjadi kesamaan dengan kekurangan besi. Makanan tinggi protein dapat melindungi tubuh dari kekurangan mangan.
    Akibat Kelebihan Mangan
    Keracunan karena kelebihan mangan terjadi karena lingkungan terkontaminasi oleh mangan. Pekerja tambang mengisap mangan yang ada pada debu tambang untuk jangka waktu lama, menunjukkan gejala kelainan otak disertai penampilan dan tingkah laku normal yang menyerupai penyakit parkinson.
    Krom (Cr)
    Krom pertama kali dihubungkan dengan kekurangan pada manusia pada tahun 1966. Krom merupakan mineral esensial yang berperan dalam metabolisme karbihidrat dan lipida. Seperti halnya besi, krom berada dalam berbagai bentuk dengan jumlah muatan berbeda. Krom paling mudah di asorbsi dan paling efektif bila berada dalam Cr+++. Absorpsi krom naik, bila konsumsi rendah dan turun bila konsumsi tinggi.
    Absorpsi dan Ekskresi Krom
    Krom dalam bentuk Cr+++ diabsorpsi sebanyak 10% hingga 25%. Bentuk lain krom hanya diabsorpsi sebanyak 1%. Mekanisme absorpsi belum diketahui dengan pasti. Absorpsi dibantu oleh asam-asam amino yang mencegah krom mengendap dalam media alkali usus halus. Jumlah yang diabsorpsi tetap hingga konsumsi sebanyak 49 ug, setelah itu ekskresi melalui urin meningkat. Ekskresi melalui urin meningkat oleh konsumsi gula sederhana yang tinggi, aktifitas fisik berat atau trauma fisik.
    Seperti halnya besi, krom diangkut oleh transferin. Bila tingkat kejenuhan transferin tinggi, krom dapat diangkut oleh albumin.
               
    Fungsi Krom
    Krom dibutuhkan dalam metabolisme karbihidrat dan lipida. Krom bekerja sama dengan insulin dalam memudahkan masuknya glukosa kedalam sel-sel, dengan dalam pelepasan energi. Dalam keadaan berat defisiensi krom dapat menunjukkan sindroma mirip diabetes.krom diduga merupakan bagian dari ikatan organik faktor toleransi glukosa (glucose tolerance factor) dengan suplementasi krom
    Angka Kecukupan Krom yang Dibutuhkan
    Kekurangan krom karena makanan jarang terjad, oleh karena itu AKG untuk krom belum ditentukan. Amerika serikat menetapkan jumlah yang aman untuk dikonsumsi oleh orang dewasa adalah sebanyak 50-200 ug sehari.
    Sumber
    Sumber krom terbaik adalah makanan nabati. Kandungan krom dalam tanaman bergantung pada jenis tanaman, kandungan krom tanah dan musim.
    Akibat Kelebihan Krom
    Kelebihan krom karena makanan belum pernah ditemukan. Pekerja yang terkena limbah industri dan cat yang mengandung krom tinggi dikaitkan dengan kejadian penyakit hati dan kanker paru-paru. Kromat adalah bentuk krom dengan valensi 6.
    Selenium (SE)
    Jumlah selenium dalam tubuh sebanyak 3-30 mg, bergantung pada kandungan selenium dalam tanah dan konsumsi makanan. Konsumsi orang dewasa berkisar antara 20-30 ug,bergantung pada kandungan tanah.
    Absorpsi dan Ekskresi Selenium
    Selenium berada dalam makanan dalam bentuk selenometionin dan selenosisten. Absorpsi selenium terjadi pada bagian atas usus halus secara aktif. Selenium diangkut oleh albumin dan alfa-2 globulin.
    Fungsi Selenium
    Enzim glutation perokside berperan sebagai katalisator dan pemecah peroksida yang terbentuk di dalam tubuh menjadi ikatan yang bersifat toksik. Peroksida dapat berubah menjadi radikal bebas yang dapat mengoksidasi asam lemak-tidak jwnuh yang ada pada membran sel,sehingga merusak membran sel tersebut.
    Berdasarkan fungsi
     Setiap zat gizi memiliki fungsi yang spesifik. Masing-masing zat gizi tidak dapat berdiri sendiri dalam membangun tubuh dan menjalankan proses metabolisme. Namun zat gizi tersebut memiliki berbagai fungsi yang berbeda.
     a. Zat gizi sebagai sumber energi
    Sebagai sumber energi zat gizi bermanfaat untuk menggerakkan tubuh dan proses metabolisme di dalam tubuh. Zat gizi yang tergolong kepada zat yang berfungsi memberikan energi adalah karbohidrat , lemak dan protein. Bahan pangan yang berfungsi sebagai sumber energi antara lain : nasi, jagung, talas merupakan sumber karbohidrat; margarine dan mentega merupakan sumber lemak; ikan, daging, telur dan sebagainya merupakan sumber protein.
    Ketiga zat gizi ini memberikan sumbangan energi bagi tubuh. Zat-zat gizi tersebut merupakan penghasil energi yang dapat dimanfaatkan untuk gerak dan aktifitas fisik serta aktifitas metabolisme di dalam tubuh. Namun penyumbang energi terbesar dari ketiga unsur zat gizi tersebut adalah lemak.
    b. Zat gizi untuk pertumbuhan dan mempertahankan jaringan tubuh
    Zat gizi ini memiliki fungsi sebgai pembentuk sel-sel pada jaringan tubuh manusia. Jika kekurangan mengkonsumsi zat gizi ini maka pertumbuhan dan perkembangan manusia akan terhambat. Selain itu zat gizi ini juga berfungsi untuk menggantikan sel-sel tubuh yang rusak dan mempertahankan fungsi organ tubuh. Zat gizi yang termasuk dalam kelompok ini adalah protein, lemak, mineral dan vitamin. Namun zat gizi yang memiliki sumber dominan dalam proses pertumbuhan adalah protein.
    c. Zat gizi sebagai pengatur/ regulasi proses di dalam tubuh
    Proses metabolisme di dalam tubuh perlu pengaturan agar terjadi keseimbangan. Untuk itu diperlukan sejumlah zat gizi untuk mengatur berlangsungnya metabolisme di dalam tubuh.
    Tubuh perlu keseimbangan, untuk itu proses metabolisme yang terjadi di dalam tubuh perlu di atur dengan baik. Zat gizi yang berfungsi untuk mengatur proses metabolisme di dalam tubuh adalah mineral, vitamin air dan protein. Namun yang memiliki fungsi utama sebagia zat pengatur adalah mineral dan vitamin.
    PENYAKIT
    Mikrolitiasis Alveolus Paru
    Penyakit yang jarang ditemui ini etiologinya belum diketahui. Seringkali mulainya selama masa kanak-kanak,tetapi manifestasi klinisnya dapat terlambat sampai bebrapa tahun kemudian. Mikrolitiasis alveolus paru ditandai dengan batu intra-alveolus yang tersebar luas, dan membentuk pola khas pada roentgenogram. Sering kali penyakit ini diketahui ketika mengambil roenrgenogram untuk penyakit yang tidak ada kaitannya atau ketika gejala-gejala masih minimal. Diagnosis pasti memerlukan biopsy paru.
    Seringkali insidens familial(50% keluarga) dan besarnya presentase(52[23%]dari 225 penderita yang dilaporkan) pada keturunan Turki dengan kuat memberi kesan dasar genetic, setidak-tidaknya untuk beberapa penderita. Tidak ada kelainan metabolic spesifik yang telah dikenali. Kalsium dan fosfor serum normal. Tidak ada pengobatan yang tersedia, dan penderita akhirnya meninggal selama pertengahan tahun-tahun masa dewasa karena kegagalan kardiorespirasi yang progesif secara perlahan-lahan, seringkali ditumpangi infeksi cucian bronkopulmonal tidak  efektif. Setelah diagnosis penderita, anggota keluarga lainnya harus diskrining dengan roentgenogram dada, dan orang tua harus  dinasehati bahwa anak-anak yang akan dilahirkannya juga beresiko menderita penyakit ini. Anak ini memerlukan pengobatan segera untuk infeksi pernapasan dan harus di nasehati mengenai bahaya merokok dan pemajanan terhadap asap industri (pabrik). Imunisasi terhadap campak dan pertusis harus diselesaikan dan diberi vaksin influenza setiap tahun.
     

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

Blogger news

Blogroll

Most Reading